PAHLAWAN MENGHADAPI DISINTEGRASI
1.  FRANS KASIEPO
Bentuk Perjuangan :franskasiepo menentang pembentukan Negara Indonesia Timur (NIT) karena NIT tidak memasukkanpapua kedalamnya.
-      Tahun 1961 ia mendirikan partai politik Irian Sebagian Indonesia (ISI) karena menuntut penyatuan Nedelansn Nieuw guinca ke negara RI.
2.  MARTIN INDEY
Bentuk Perjuangan : Tahun 1962, saat Marthen Indey tak lagi dipenjara, ia menyusun kekuatan gerilya sambil menunggu kedatangan tentara Indonesia yang akan diterjunkan ke Papua dalam rangka operasi Trikora. Saat perang usai, ia berangkat ke New York untuk memperjuangkan masuknya Papua ke wilayah Indonesia, di PBB hingga akhirnya Papua (Irian) benar-benar menjadi bagian Republik Indonesia.

3.  SILAS PAPERE
Bentuk Perjuangan : Silas Papare (1918-1978) membentuk Komite Indonesia Merdeka (KIM) hanya sekitar sebulan setelah Indonesia merdeka. Tujuan KIM yang dibentuk pada bulan September 1945 ini adalah untuk menghimpun kekuatan dan mengatur gerak langkah perjuangan dalam membela dan mempertahankan proklamasi 17 Agustus 1945.
4.  HAMENKUBUWONO IX
Bentuk Perjuanagan : Tanggal 7 Mei 1949, Sultan Hamengkubuwono IX aktif dalam pelaksanaan Persetujuan Roem Royen. Salah satu hasil persetujuan tersebut adalah dilaksanakannya KMB (Konferensi Meja Bundar) untuk mewujudkan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.
5.  ISMAIL MARZUKI
Bentuk Perjuangan : Ismail Marzuki aktif yang sebelumnya aktif dalam Orkes Radio memeutuskan keluar karena tadak mau berkerja sama dengan Belanda.
-       Tetap terus bersemangat untuk terus berjuang melalui seni. Hal ini menunjukkan betapa rasa cinta pada Tanah Air Indonesia begitu tertanam kuat.
6.  OPU DAENG RISADJU
Kemampuan dan kepemimpinan yang melekat pada jiwa dan semangat Opu Daeng Risadju terlihat juga pada usaha dan pengorbanan beliau didalam melakukan berbagai aktifitas perjuangan merintis kemerdekaan Republik Indonesia.
- Opu Daeng Risadju adalah potret nyata eksistensi perempuan Sulawesi Selatan dalam menggerakkan realitas sosial masyarakatnya justru ketika bangsa ini masih berada dalam cengkraman penjajahan Belanda.